Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini
- Semenjak dini pemukiman Eropa di Amerika Serikat, bermacam agama Kristen timbul di Amerika. Katolik Roma, Baptis serta Metodis memandang jumlah mereka bertambah pada dini abad ke- 19. Pada abad ke- 20, orang Amerika mengklaim bermacam bukti diri agama. Mereka bergabung dengan Saksi- Saksi Yehuwa, Mormonisme, gereja- gereja Pantekosta kulit gelap serta Gereja Unifikasi Pendeta Sun Myung Moon, di antara lusinan yang lain.

Tetapi, pada dikala yang sama, Konstitusi melarang pemerintah federal buat mendirikan gereja negeri. Pada tahun 1830- an, tiap negeri bagian di Uni pula sudah menghapuskan gereja- gereja yang disponsori negeri.

Ini berarti seluruh agama baru ini bersaing buat memperoleh keanggotaan, atensi, serta keunggulan dalam budaya Amerika. Memanglah, rasa persaingan agama inilah yang sudah mendesak perkembangan agama di Amerika Serikat. Joseph Smith, pendiri Mormonisme, mengawali gerejanya sebab, ia merasa kalau“ tidak terdapat warga ataupun denominasi yang dibentuk di atas Injil Yesus Kristus sebagaimana dicatat dalam perjanjian baru.”

Solusinya buat misteri merangkum tenaga Kekristenan Amerika. Suatu pengalaman visioner membawanya buat merumuskan kalau tidak terdapat gereja Kristen di Amerika Serikat yang mempunyai Injil yang benar– serta jawabannya merupakan menciptakan yang baru. Pada dikala kematiannya 14 tahun sehabis ia mendirikan gereja, ia sudah menarik dekat 12. 000 pengikut.

Inovator agama Amerika yang lain menjajaki jalur yang sama. Mereka menyumbangkan ide- ide baru, sekte- sekte baru, serta cara- cara baru jadi Kristen. Kerapkali Kekristenan baru ini mempunyai implikasi sosial serta politik.

Misalnya, budak yang melarikan diri Frederick Douglass mencela orang- orang Kristen owner budak kulit putih selaku orang- orang munafik serta jadi pengkhotbah buat Gereja Episkopal Metodis Afrika, suatu cabang Metodisme yang didirikan oleh orang Afrika- Amerika. Mary Baker Eddy putus asa sebab tidak terdapat gereja Kristen yang bisa ia temukan yang lumayan menganut doktrin pengobatan iman, serta sebab itu ia mendirikan Ilmu Pengetahuan Kristen. Dengan kata lain, kekristenan berlipat ganda jadi kekristenan.

Bermacam- macam keyakinan

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini

Terdapat banyak varian Kekristenan di Amerika Serikat sebab terdapat banyak metode buat yakin kalau Kekristenan merupakan bawah untuk politik Amerika.

Misalnya, sebagian orang Protestan berkomentar kalau penekanan iman mereka pada orang berarti kalau Kekristenanmenunjang pasar leluasa. Tetapi, Katolik Roma, yang menekankan komunitas serta institusi, sudah lama lebih skeptis terhadap kapitalisme.

Perselisihan semacam itu kerap mencirikan perdebatan nasional tentang kebijakan pemerintah apa yang sangat ataupun sangat tidak mengekspresikan prinsip- prinsip Kristen.

Sepanjang gerakan kebebasan kulit gelap, kala orang Afrika- Amerika memprotes pembelahan serta pembatasan suara, para pemimpin agama kulit gelap semacam Martin Luther King Jr. melaporkan kalau ajaran Kristen mengamanatkan kesetaraan politik untuk orang- orang dari seluruh ras. Di sisi lain, sebagian pemimpin Kristen kulit putih berkomentar kalau agama Kristen mengarahkan kalau orang- orang tertentu secara moral lebih rendah daripada yang lain serta sebab itu pembelahan di idamkan.

Untuk orang Kristen Amerika, yang masih ialah lebih dari 2 pertiga populasi bangsa, keyakinan semacam ini merupakan bawah buat menguasai gimana warga wajib diatur. Untuk banyak orang yakin, agama lebih dari semata- mata kode moral; itu merupakan metode buat menarangkan watak alam semesta. Dengan demikian mengendalikan baik gimana mereka berpikir politik wajib bekerja serta kebijakan apa yang wajib diberlakukan.

Kristen serta demokrasi

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini

Orang kulit putih Protestan Amerika kerap mengklaim kalau demokrasi Amerika berasal dari Kristen Protestan. Mereka mengaitkan penekanan Protestantisme pada keselamatan lewat iman orang serta perjumpaan orang dengan Tuhan dengan kebebasan orang dalam bidang politik.

Mereka menghubungkan kebangkitan demokrasi di Eropa serta Amerika Serikat dengan Reformasi Protestan. Untuk mereka, demokrasi serta Kristen tidak bisa dipisahkan dari pangkal Amerika dalam sejarah Eropa.

Anggapan kalau Kekristenan berarti buat demokrasi terletak di balik sokongan kalangan evangelis kulit putih buat Donald Trump (mantan presiden AS) dalam pemilihan presiden AS 2016.

Trump Dikritik

Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini

Trump (mantan presiden AS) secara luas dikritik sebab kecerobohannya terhadap kitab suci Kristen serta minimnya kepatuhan terhadap norma serta sikap Kristen dalam kehidupan pribadinya.

Namun, pada dikala yang sama, Trump (mantan presiden AS) meyakinkan satu kelompok orang Kristen Amerika yang takut kalau ia menguasai ketakutan mereka. Evangelis Protestan kulit putih Amerika, yang yakin kalau demokrasi Amerika serta wujud kekristenan mereka terpaut, memilah Trump (mantan presiden AS). Mereka khawatir kalau imigrasi menghancurkan peninggalan Eropa Amerika, serta kala Protestan kulit putih memudar, demokrasi itu sendiri hendak runtuh.

Terdapat banyak yang mengklaim kalau Donald Trump (mantan presiden AS) tidak paham agama Kristen. Aku berkomentar ia menguasai turbulensi serta kekacauan pasar Kristen Amerika dengan sangat baik. Demikian tentang Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini 

Yakangadmin
Yakangadmin Hanyalah seorang Blogger Pemula, yang masih terus belajar, "Lebih baik tahu sedikit tapi berbagi, daripada tahu banyak tapi hanya membanggakan diri"

Post a Comment for "Arti Menjadi Orang Kristen di Amerika saat ini "